Minggu, 27 November 2011

Indonesian Transformers



Beberapa bulan yang lalu, pecinta film Hollywood mulai resah. Karena, pemerintah menaikkan pajak masuk film luar negeri yang begitu tinggi. Tidak lain lagi itu bertujuan untuk mendongkrak kepopuleran film-film Indonesia yang saat ini mulai tergeser oleh film-film luar negeri.
Memang, jika dilihat-lihat, semakin lama sebagian besar film Indonesia kulitas isi dari cerita filmnya tak begitu berisi. Kebanyakan produsen film Indonesia lebih mengincar hasil pasar daripada kelanjutan dari film itu sendiri. Berbanding terbalik dengan beberapa produsen film dari Hollywood. Mereka lebih mementingkan kualitas dan kelanjutan dari film itu sendiri. Karena, menurut mereka jika film tersebut berbobot, maka akan semakin menarik minat dari penonton film. Dan keuntungun akan semakin melimpah.
Tanpa basa-basi, kapan hari itu, sewaktu pelajaran Convertasion, yang biasanya hanya mendengarkan lagu dan bernyanyi, entah kenapa waktu diisi dengan menonton film. Sebenarnya lebih bermanfaatan mendengarkan lagu dan bernyanyi, karena pasti film yang ditayangkan itu sudah basi dan membosankan. Dan biasanya, kalau sudah begitu membuat mata tergoda untuk tertidur. Dan seperti yang kuduga, sewaktu selesai menonton flm, ada seorang temanku yang tertidur pulas, sampai-sampai harus 3 anak untuk membangunkannya.
Pada saat itu film yang ditayangkan adalah Transformers 3 Dark of the Moon. Dan ini sudah basi banget menurutku. Jadi aku gak begitu konsentrasi dengan film. Aku lebih sering bergurau dengan teman samping, apalagi saat itu teman sampingku juga ada yang membawa notebook dan ia malah membuka Facebook. Walaupun begitu, masih banyak juga anak yang konsentrasi menonton film.



Di film Transformers 3 itu mengisahkan beberapa robot yang menjadi sekutu manusia. Dan ia bermarkas di Amerika. Sempat timbul pertanyaan, kenapa harus di Amerika? Kenapa tidak di Indonesia?. Setelah dipikir-pikir, akhirnya kutemukan jawaban kenapa para transformers tidak bermarkas di Indonesia. Pertama, bagaimana caranya coba Indonesia bisa mengetahui kalau di Bulan itu ada tabrakan kalau pada saat tahun 70-an Indonesia itu Indonesia masih baru punya satelit?. Kedua, robot-robot transformers itu ngomongnya pakai bahasa Inggris. Emang bisa kalau pakai bahasa Indonesia?. Ketiga, di Indonesia itu ijin memiliki senjata lebih ketat dari pada Amerika, belum lagi kalau buat perijinan ke pemerintahnya sama pemerintahnya diping-pong ke sana kemari. Keburu dikuasai Megatron dunia ini. Keempat, robot-robot trandsformers itu mesinnya masih mulus-mulus men. Bayangkan aja kalau mesinnya itu dikasih bahan bakar bbm Indonesia yang sudah dicampur timbal bermacam-macam gak jelasnya. Bisa-bisa mogok di tengah medan perang robot Transformers nantinya. Kelima, kalau menuju suatu target, pasti robot transformers itu lewat jalan raya. Di Amerika enak men, jalannya lebar dan gak macet, jadi robot transformers kalau lewat bisa cepet. Bayangkan di Indonesia, udah jalannya sempit, sering macet lagi. Bakal dipatok ayam rejekinya robot-robot Transformers. Keenam, robot Transformers di Amerika kalau mau ganti menjadi kendaraan bisa enak mamen, karena di Amerika kendaraannya bagus-bagus dan cocok buat transformers berkamuflase. Bayangkan di Indonesia, nanti optimus kalau lewat jalan raya gak usah diberitahu kalau itu optimus semua orang pasti langsung tahu. Malahan bisa-bisa nanti digandoli sama anak-anak gak jelas. Secara truk-truk di Indonesia itu kerjanya ngangkut sampah, pasir, material bangunan, dll yang gak kayak truk-truk di Amerika.
Walaupun begitu, bukan berarti Indonesia tak berpeluang untuk memproduksi film-film yang berkualitas. Dengan didukung orang-orang Indonesia yang kretif-kreatif, Indonesia sangat berpeluang memproduksi film-film berkualitas. Misalakan Indonesia ingin membuat film yang ada tari kolosalnya seperti India, pasti Indonesia bisa, buktinya di Opening Ceremony Sea Games XXVI Indonesia bagus-bagus tari kolosalnya dan mampu membuat para penonton terkagum-kagum. Dan kalau Indonesia ingin membuat film yang penuh dengan misteri, pasti bisa, buktinya film horror di Indonesia mulai menjamur. Dan kalau Indonesia ingin membuat film yang isinya tentang action, malah jago, buktinya para koruptor Indonesia jago banget kalau melarikan diri. Jadi Indonesia pasti bisa lah men. Industri per-film-an Indonesia pasti jaya.

1 komentar: